Pangkalpinang Bangka
Implementasi kurikulum merdeka saat ini merupakan sebuah batu loncatan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Penerapan kurikulum merdeka saat ini menjadikan pendidikan itu menjadi lebih personal di mana kurikulum ini memfasilitasi adanya diferensiasi setiap peserta didik. Hal ini sudah dilakukan oleh Francis School sejak awal berdiri pada tahun 2018 silam.
Penerapan kurikulum di Francis School sejak 2018 sudah berfokus pada personalized curriculum di mana setiap siswa memiliki “jalur kurikulumnya” sendiri melalui adanya personal study plan yang terintegrasi.
Implementasi kurikulum merdeka sebagai sebuah personalized curriculum tentunya tidak lepas dari pandangan baru para pendidik di mana peran pendidik bukan lagi sebagai sumber ilmu melainkan sebagai seorang coach yang mampu menghadirkan pengalaman dan eksplorasi dari setiap pembelajaran kepada para peserta didik. Kurikulum yang personal ini tentunya ditunjang oleh materi ajar yang dibuat sedemikian rupa untuk mengakomodir keseluruhan dimensi kemanusiaan seperti dimensi jasmani, dimensi sosial, dimensi akal dan dimensi rohani.
Berbekal pengalaman dalam implementasi personalized curriculum ini, Francis School berkesempatan mengadakan sharing session tentang implementasi kurikulum merdeka dan pelatihan pembuatan materi ajar yang menarik untuk para guru di Santa Theresia dan Santo Yosef Pangkalpinang.
Francis School, Santa Theresia dan Santo Yosef telah menghadirkan kolaborasi yang sangat menarik dan memberikan manfaat bagi semua peserta didik. Hal ini tentunya sejalan dengan implementasi dari nilai-nilai MIRACLE (mindfulness, integrity, resillience, compassion dan excellence) Francis School dalam kehidupan sehari-hari setiap siswa sebagai bentuk nyata proses pembentukan karakter peserta didik.